Laman

Senin, 19 September 2016

Ini Dia Keistimewaan dan Kelezatan Pizza Roll Berlabel The Rocket Pizza


Keistimewaan The Rocket Pizza, salah satunya dari bentuknya yang tidak biasa. Bukan seperti bentuk pizza pada umumnya yakni bundar (pizza pan), melainkan roll dan pocket (rocket) hingga termasuk dalam kategori fusion food. Pizza inovatif ini pun lebih praktis, lebih sehat, dan lebih awet.

Disamping bentuknya yang tidak konvensional, cara pembuatan dan bahan-bahannya pun istimewa.

Keistimewaan utama tentu saja karena penemu atau pembuatnya adalah orang Indonesia asli, namanya Abah Doddy yang selama ini berprofesi sebagai chef.

Menurut dia, keistimewaan lain pizza roll ini proses pembuatan revolusioner pizza ini, murni dengan tangan (handmade).


Kemudian dipanggang dengan sempurna, dan hanya menggunakan bahan-bahan terbaik agar lezat dan sehat karena mengandung protein tinggi.


Setiap roll memiliki berat 250 gram dan panjang 30 cm ditambah "​​saus ajaib" buatan saya juga,” aku Abah Doddy di sela-sela grand launching The Rocket Pizza di Yogya Departement Store, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (17/9/2016) malam.


Bahan-bahannya antara lain tepung, mentega, margarin, susu, gula, garam, mozzarella, krim keju, smoked beef, pepperoni, ayam, tuna, bawang merah, bawang putih, kemangi, mustard, oregano, minyak zaitun, minyak wijen dan semua bahan-bahan segar alami sehingga menyehatkan.


“Pokoknya 100 % HALAL dan sama sekali kami tidak menambahkan pengawet dan pewarna, dan rotinya lembut,” terang Abah Doddy.

Keistimewaan lainya, Pizza Roll ini praktis dibawa kemana-mana, cukup dengan kantong kertas seperti ini. Selain itu lebih awet.

“Kalau disimpan di freezer kulkas bisa awet selama 2 bulan,” terangnya.


Kalau mau makan tinggal dihangatkan (reheat). “Caranya pizza roll diolesi margarine lalu dipanaskan dengan Oven, Microwave atau Teflon,” imbau Abah Doddy.


Soal inovasi dalam bisnis kuliner, pemilik The Rocket Pizza Cecep Setia mengatakan itu mutlak. “Untuk memenangi persaingan dalam bisnis kuliner dibutuhkan kretivitas dan inovasi,” ujarnya.


Kuliner dalam bisnis kini tidak lagi semata sebagai kebutuhan pokok, melainkan gaya hidup.


Di era adroid yang serba praktis, cepat saji (quick bite, fast food), dan mobilitas tinggi, lanjut Cecep, "inovasi" menjadi kata kunci jika ingin menjadi pemenang di masa depan.


“Saya berharap The Rocket Pizza bukan sekadar merubah persepsi dari pizza konvesional menjadi pizza kekinian sebagai produk kuliner inovatif, melainkan menjadi kuliner buatan anak bangsa yang digemari dan bisa mengglobal,” terang Cecep.


Saat ini ada 7 varian The Rocket Pizza dengan harga sangat terjangkau meskipun rasanya mewah dan ‘mahal’.


Varian berlabel Smokey SmocketRocket "Roll" Pizza, Pepperocket, Chicken Rollic, Chicken Wuzz Must, Hot Tuna Roll, dan Seafood Rollover masing-masing harganya Rp 35.000.


Satu lagi varian Seafood Rollover yang disebut-sebut Rocket Pizza Premium dibanderol dengan harga Rp 75.000  per potongnya.


Setiap potongnya dengan panjang 30 Cm bisa dipotong-potong menjadi 8 slices. “Pizza roll ini paling mantab disantap selagi masih hangat,” terang Cecep.

Tak sulit mendapatkan The Rocket Pizza, gerainya sudah ada beberapa di Purwakarta, Bekasi, dan Bintaro-Tangerang Selatan. Nanti akan menyusul di berbagai kota besar lain, termasuk Jakarta.

“Kalau enggan ke gerainya langsung, pembeli juga bisa memesan secara online lewat website kami www.rocketpizzaindonesia.com dan www.bukalapak.com,” pungkas Cecep.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Minggu, 11 September 2016

Jelajah Kuliner Serba Daging Saat Idul Adha, Hemmm... Lebih Terasa

Besok aroma daging qurban sapi, kambing, dan kerbau bakal menyebar ke mana-mana. Ada yang disate, dipanggang, disemur, disop, ditongseng, dan diolah dalam bentuk sajian lainnya.

Selama 3 hari pelaksanaan Idul Adha atau yang dikenal dengan Hari Raya Qurban, dipastikan banyak orang yang mengkonsumsi ketiga jenis daging tersebut lebih banyak dari biasanya.

Nah, bagi yang tidak mendapatkan daging Qurban, tenang saja, Anda  masih dapat menikmati kuliner berbahan serba daging yang ada di kota-kota besar di Indonesia.

Kalau Anda sedang berwisata di Bandar Lampung, Lampung jangan lupa menikmati Sop Janda. Eeeith… tunggu yang mikir yang bukan-bukan ya.

Sop Janda ini bukan karena pedagangnya janda muda bahenol melainkan asal kelahiran H. Sarmanto, si pemilik Rumah Makan Sop Janda Bandar Lampung yang campuran Jawa dan Sunda disingkat janda.

Sop Janda ini mirip dengan sop tulang sapi sapi pada umumnya dengan cita rasa menggoda, padauan pedas, dan sedikit kecut dengan kuah panas bertabur bawang goreng, irisan daun seledri, dan daun bawang. Bedanya dengan sop lain, tulang sapi dalam Sop janda ini masih banyak dagingnya. Tulangnya justru jarang.

Kalau sedang berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah, rasakan Kaledo atau Kaki Lembu Donggala yang bercitra rasa asam pedas menggigit.

Kuahnya berwarna cokelat bening dengan bumbu racikan dari cabai rawit, garam, jeruk nipis, dan buah asam mentah.

Uniknya, teman makannya singkong rebus. Tapi ada juga yang menyantapnya dengan nasi.

Tak sulit mencari Kaledo. Hampir di semua rumah makan yang ada di Kota Palu menyediakan hidangan ini.

Kalau Anda sedang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, jangan lupa menyantap masakan khasnya yakni Cotto Makkasar.

Masakan berupa sop berkuah kental dan agak pekat ini menggunakan campuran usus, hati, otak, daging sapi atau kuda yang dimasak dengan bumbu sereh, laos, ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, garam yang sudah dihaluskan, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. Teman bersantapnya ketupat.

Pilihan lain Sop Konro semacam sop berkuah dengan bahan utama tulang rusuk sapi atau kerbau, yang dimasak/dibakar dengan bumbu ketumbar, jintan, sereh, kaloa, bawang merah, bawang putih, garam, vitsin yang sudah dihaluskan. Teman bersantapnya nasi putih dan sambal.

Kedua masakan berbahan daging itu dapat Anda nikmati di sekitar Jalan Gagak, Karebosi, dan Jalan Ratulangi Kota Makassar.


Kalau Anda sedang berada di kotanya Presiden Jokowi Solo jangan lupa nikmati Tengkleng-nya, yakni sejenis gulai kambing tanpa santan.

Isinya tulang-belulang kambing, plus sedikit daging yang menempel termasuk usus, jeroan, lidah, mata, pipi, telinga, kaki, dan ekor, dan ekor kambing Kuahnya berarna kuning dengan rasa gurih.

Anda bisa mencobanya di Pasar Klewer, persis di bawah gapura. Tengkleng ini terkenal sejak tahun 1971 dan menyajikan tengkleng di atas pincuk daun pisang. Pilihan lain Tengkleng Cemani yang hanya dibuat khusus berdasarkan pesanan.

Nah, jika Anda sedang di Cirebon, santap saja Empal Gentong yang mirip dengan gulai dan dimasak dengan cara tradisional menggunakan kayu bakar (dari pohon mangga) di dalam gentong atau periuk tanah liat. Dinamakan empal gentong karena cara memasaknya yang khas menggunakan gentong.

Isinya potongan-potongan daging sapi, usus, dan babat. Teman makannya nasi atau lontong. Empal gentong yang cukup terkenal di Kota Udang ini antara lain Empal Gentong Krucuk, Empal Gentong Mang Darma di Jl. Slamet Riyadi, dan lainnya.

Begitupun kalau Anda sedang berada di Kota Medan, Sumatera Utara ataupun di Banda Aceh, Provinsi Aceh, jangan lupa nikmati Sop Sumsum Langsa.

Sop ini terdiri dari tulang kaki sapi, komplet dengan cacahan daging lembu rebus, irisan tomat, dan kentang dengan kuah sop yang panas. Cara menikmati sum-sumnya diseruput dengan sedotan.

Di Kota Medan asop ini dapat Anda nikmati di Jalan Glugur, Jalan Setiabudi, Titi Bobrok, Kompleks Multatuli, dan Jalan Wahidin.

Nah, kalau Anda sedang berada di Jakarta, mampir saja ke warung tenda Sate dan Sop Kambing Pak Maman di Petamburan, Slipi, Jakarta Pusat.

Sop kambingnya disajikan di piring dengan isi yang cukup banyak bercampur tomat dengan kuah bening dan hangat.

Apalagi ditambah sepiring kecil acar yang terdiri dari irisan wortel, ketimun, kol dan bawang merah, dengan bumbu cuka bercabe dengan citra rasa segar.

Sate kambingnya berbumbu kecap bercampur irisan tomat, bawang merah, dan cabe rawit. Daging sate-nya empuk dan gurih.

Kalau belum puas, mumpung di Jakarta, nikmati Semur Daging Betawi di Rawa Belong, Jakarta Barat salah satunya di Warung Nasi Uduk Bang Iwan.

Semur daging kerbau-nya dijamin makyus. Semur daging biasa menjadi teman makan nasi uduk atau ketupat sayur.


Semur Daging Betawi kuahnya kental, tidak cair seperti sup. Bila dibandingkan semur Jawa, Semur Daging Betawi beraroma lebih kompleks dan rasanya lebih gurih karena menggunakan bumbu dan rempah-rempah yang lebih lengkap.

Mumpung lagi Hari Raya Qurban, jelajah kuliner berbahan serba daging seperti tersebut di atas, atmosfirnya lebih terasa. Sikaaaaaat…

Naskah & Foto: adji kurniawan (kembaratropis, @yahoo.com, ig:@adjitropis)